Untung bagi Sawako, Kazehaya si cowok terpopuler di kelasnya tidak ikut-ikutan menganggap Sawako sebagai gadis horor. Kazehaya tetap menyapa Sawako sebagaimana ia menyapa kawan-kawannya yg lain. Suatu ketika Sawako curhat soal Kazehaya ke teman kecilnya dan mengatakan bahwa Kazehaya itu terbuat dari “100% kesegaran alami”, padahal saat itu tanpa disadari Kazehaya sedang berada di dekatnya. “Apa maksud ucapanmu barusan?”, tanya Kazehaya. Dan Sawako yg masih shock menjawab dengan jujurnya, “I-itu adalah pujian!”
Menjelang liburan musim panas, kelas Sawako mengadakan acara jerit malam. Pada acara tersebut Sawako tidak hadir, dan membuat khawatir Kazehaya yg menjadi ketua panitia acaranya. Ternyata tanpa sepengetahuan teman-teman sekelasnya (kecuali dua orang yg memang biangnya), Sawako bertekad meramaikan acara tersebut dengan tentu saja lebih banyak jeritan. Dan hasilnya tanpa diduga sukses besar karena dia berhasil membuat semua orang tunggang langgang lari ketakutan sambil menjerit-jerit. Kazehaya yg muncul terakhir pun hampir saja dibuatnya kaget, tp dia langsung menyadari bahwa yg dihadapinya adalah Sawako. “Gara-gara kau aku jadi melakukan jerit malam ini sendirian, menakutkan tahu!”, semprot Kazehaya yg terpaksa jalan sendiri karena absennya Sawako membuat jumlah peserta jadi ganjil padahal aturannya kelompok lebih dari dua orang itu dilarang.
Keesokannya kawan-kawan sekelas memutuskan untuk memberikan penalti bagi Kazehaya yg gagal menyelesaikan acara jerit malam (gara-gara kelamaan ngobrol dengan Sawako malam itu). Kazehaya harus kencan dengan Sawako selama seminggu! “Apapun akan kulakukan kecuali itu!”, tolak Kazehaya yg membuat semua orang kaget. “Itu tidak menyenangkan bagi Sawako.”, tambahnya. Kali ini dengan kejujurannya, Sawako kembali mengungkapkan perasaannya kepada teman-temannya lalu ia langsung berlari meninggalkan kelas dan pulang. Kemudian liburan musim panas pun dimulai. Sawako tetap harus datang ke sekolah karena ia mengajukan diri untuk membantu gurunya mengadakan kelas musim panas pada saat tak seorangpun di kelasnya yg mau melakukannya. Ia berjalan sambil terisak-isak karena mengingat kejadian setelah jerit malam, khawatir setelah liburan tak seorangpun yg akan mau berbicara lagi dengannya. Di tengah kesedihannya, Sawako tiba-tiba melihat Kazehaya yg ternyata sudah menungguinya di jalan menuju ke sekolah. “Biarkan aku menemanimu selama musim panas ini.”, tukasnya so sweet!!
Awal yg bagus! Jarang-jarang Production I.G buat anime model begini sejak Tokyo Marble Chocolate. Visualisasi ekspresi karakter dimanfaatkan dengan baik menggunakan mode chibi walaupun mode horor Sawako kadang terasa agak dipaksakan, karena aslinya Sawako ini imut. Dan para penggemar Mamiko Noto pasti puas karena bisa dibilang suaranya yg lembut memenuhi anime ini dari awal sampai akhir.
0 comments:
Post a Comment